foto-bersama-bunda-literasi-se-indramayu

Rencana Aksi Bunda Literasi

Post in berita bunda literasi

Bunda Literasi – Pernah anda mendengar istilah literasi? Ada gerakan literasi sekolah, literasi nasional dan lain sebagainya. Istilah literasi ini hampir setiap hari kita temui di media cetak atau daring.

“Negara yang maju tidak dibangun hanya dengan mengandalkan kekayaan alamnya dan jumlah penduduk. Negara yang maju yakni ditandai  dengan masyarakatnya literat dan memiliki peradaban tinggi serta aktif dalam memajukan masyarakat dunia”, ujar Mendikbud.

Konteks tersebut bukan hanya untuk membebaskan suatu Negara dari buta aksara. Namun, yang lebih penting adalah bagaimana suatu Negara memiliki kecakapan hidup agar dapat bersaing dan bersanding dengan Negara lain.

Dengan kata lain, suatu Negara yang membudayakan literasi akan menunjukkan kemampuan Negara tersebut dalam berkolaborasi, kreatif dan berpikir kritis hingga dapat memenangi persaingan global.

Sebagai Negara dan penduduk yang besar tentu Indonesia harus mampu mengembangkan budaya literasi sebagai prasyarat kecakapan hidup melalui pendidikan yang terintegrasi, mulai dari keluarga, sekolah hingga kelompok masyarakat.

Lima literasi dasar dibawah ini mencakup literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi finansial, dan literasi budaya dan kewargaan. Berikut ini adalah penjelasan singkatnya;

Lima dasar literasi!

  1. Literasi Baca Tulis

Yang pertama adalah literasi baca tulis. Membaca dan menulis merupakan literasi yang dikenal paling awal disejarah peradaban manusia.

Keduanya tergolong dengan literasi fungsional dan sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang yang memiliki kemampuan baca dan tulis akan menjalani hidupnya dengan kualitas lebih baik.

Terlebih lagi pada saat ini dengan semakin modern dan ditandai persaingan yang ketat dan pergerakan yang cepat. Kompetensi individu sangatlah diperlukan agar mampu bertahan hidup dengan baik.

Dengan membaca kita akan mendapatkan pengetahuan, termasuk informasi dan petunjuk sehari-hari yang berdampak besar untuk kehidupan. Contohnya saja pada saat kita menerima resep obat maka kita harus memahami petunjuk yang diberikan.

Jika salah maka akibatnya akan fatal, kemampuan dalam hal membaca tidak hanya sekadar bisa baca dengan lancar. Namun, juga harus memahami isi dari konteks yang di baca. Teks juga tidak hanya kata-kata melaikan juga berupa simbol, grafik dan angka.

  1. Literasi Numerasi

Literasi numerasi merupakan pengetahuan dan kecakapan untuk menganalisa sebuah informasi yang ditampilkan dalam bentuk grafik, bagan, tabel, angkat, simbol dan lain sebaginya. Lalu menggunakan interpretasi hasil analisis tersebut untuk mengambil sebuah keputusan.

Sederhananya numerasi dapat diartikan dengan kemampuan untuk mengaplikasikan konsep bilangan serta keterampilan operasi hitung dalam kehidupan sehari-hari misal berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat sebagai warga negara. Dan mampu mengidentifikasi sebuah informasi yang terdapat di sekeliling kita.

  1. Literasi Sains

Literasi sains diartikan dengan pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk mampu mengidentifikasi pertanyaan, menjelaskan fenomena ilmiah, memperoleh pengetahuan baru dan mengambil simbol dasar fakta.

Dalam memahami karakteristik sains, kesadaran bagaimana sains dan teknologi membentuk lingkungan alam, intelektual, dan budaya, serta kemauan untuk terlibat dan peduli terhadap isu-isu yang terkait sains (OECD, 2016).

  1. Literasi Finansial

Literasi finansial adalah sebuah pengetahuan serta kecakapan untuk dapat mengaplikasikan pemahaman tentang konsep dan risiko, keterampilan diharapkan mampu membuat keputusan yang efektif dalam sebuah konteks finansial untuk dapat meningkatkan kesejahteraan finansial, baik itu individu maupun sosial serta dapat berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat.

Selain itu juga, Otoritas Jasa Keuangan memberikan penekanan mengenai pentingnya inklusi finansial sebagai bagian yang tidak dapat terpisahkan dari literasi finansial. Pengertian dari inklusi finansial sendiri yakni sebuah proses yang akan menjadi sebuah kemudahan akses, ketersediaan, dan penggunaan sistem keuangan formal untuk semua individu.

  1. Literasi Budaya dan Kewargaan

Literasi budaya adalah kemampuan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas Negara. Sedangkan untuk literasi kewargaan adalah kemampuan dalam hal memahami hak serta kewajiban sebagai warga negara.

Dengan begitu, literasi budaya maupun literasi kewargaan merupakan kemampuan individu didalam masyarakat untuk bersikap terhadap lingkungan sosialnya sebagai dari bagian suatu budaya dan Negara.

Keduanya literasi ini menjadi hal yang sangat penting untuk dikuasai pada abat sekarang ini. Indonesia mempunyai keragaman mulai dari suku, bahasa, adat, kepercayaan dan lapisan sosial.

Indonesia sebagai bagian dari dunia, turut terlibat dalam kancah perkembangan dan prubahan global. Oleh karena itu, kemampuan seseorang dalam menerima dan berdaptasi serta bersikap secara bijaksana atas keragaman ini menjadi sesuatu yang mutlak.