Latar Belakang

Tingkat kemampuan membaca dan menulis masyarakat Indonesia berdasarkan peringkat literasi internasional oleh Central Connecticut State University pada tahun 2016, yakni berada di urutan ke-60 dari 61 Negara. Senada dengan itu, berdasarkan hasil kajian tingkat budaya baca masyarakat yang di hasilkan oleh Perpustakaan Nasional RI pada tahun 2016 lalu bahwa budaya baca berada pada kategori rendah dengan nilai rata-rata 26,7. Hasil kajian pada tahun 2017 juga masih menunjukan bahwa tingkat budaya baca masyarakat Indonesia secara nasional masih dalam kategori rendah dengan rata-rata 36,48 ( dari skala 100). Hal itu dikarenakan belum meratanya penyebaran akses bahan bacaan bagi masyarakat sampai ke pelosok daerah di Indonesia.

 

Dalam konteks penyelenggaraan Pemerintahan Daerah secara spesifik bahwa indikator keberhasilan pembangunan suatu daerah salah satunya ditentukan oleh seberapa besar capaian Indek Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index. Kondisi capaian IPM Kabupaten Indramayu, menurut data BPS tahun 2015 baru mencapai 64,36 poin atau berada pada urutan ke 24 dari 27 daerah kabupaten/kota di Jawa Barat. Maka diperlukan komitmen Pemerintah Daerah dan masyarakat serta langkah yang radikal untuk mengakselarasi peningkatan IPM di Kabupaten Indramayu tersebut. Salah satu upaya yang dapat mengungkit kemajuan suatu daerah salah satunya adalah dengan melaksanakan program peningkatan minat, gemar dan budaya baca melalui literasi keluarga.

 

Keluarga sebagai salah satu unit terkecil yang ada di masyarakat dapat menjadi kunci utama untuk menghidupkan budaya literasi. Mengingat pentingnya budaya literasi bagi masyarakat Indramayu, hendaknya literasi mulai dikembangkan dalam lingkungan keluarga. Hal ini dikarenakan keluarga merupakan suatu miniature pendidikan utama dalam merangsang pola perkembangan anak baik dari aspek intelektual, emosional, maupun spiritual. Karena bagaimana pun kekhawatiran akan tetap timbul pada setiap orang tua yang menginginkan anaknya berguna bagi nusa dan bangsa. Tidak bisa dipungkiri bahwa di tengah kemudahan akses informasi serba online, maka perlu kontrol dan bimbingan orang tua kepada anak anaknya agar dapat lebih focus pada proses belajar.

 

Maka patut digaris bawahi bahwa tumbuh kembang anak dalam menjalini masa-masa proses belajar amatlah penting apalagi menyangkut dunia literasi. Karena dengan literasi berarti memberikan asupan informasi bagi otak dan hati. Kemudian keduanya bertaut membangun konsep untuk berpikir kritis dan mampu melahirkan kreatifitas. Menghidupkan budaya literasi dalam keluarga merupakan sebuah upaya guna menumbuhkembangkan karakter anak dalam menghadapi kehidupan sesuai degan masa pertumbuhannya.

 

Selanjutnya dalam mengimplementasi program bunda literasi di Kabupaten Indramayu, dikandung maksud untuk mengembangkan dunia literasi secara komprehensif integral artinya gerakan ini dilakukan secara massal, masif, sistemik, terstruktur, terorganisir, sebagai upaya pelanjutan dari kebijakan yang telah ditetapkan yang memfokuskan perhatiannya kepada pegembangan minat, gemar dan budayabaca dalam arti yang luas bagi masyarakat Kabupaten Indramayu.