foto-bersama-dengan-narasumber

Mendongkrak Minat Membaca, 31 Bunda Literasi Indramayu Dikukuhkan

Post in berita bunda literasi

Pada tanggal 20 Maret 2019 31 “bergelar” Bunda Literasi dikukuhkan, ke-31 Bunda literasi tersebar berasal dari 31 kecamatan se-Kabupaten Indramayu. Mereka dikukuhkan oleh Bunda Literasi Indramayu yakni Nani Indriyani Supendi.

“Bunda literasi ini diharapkan akan menjadi motivator untuk masyarakat di kecamatan agar gemar dalam hal membaca.”ujar Nani.

Diharapkan gemar membaca dapat diturunkan ke desa-desa se-Kabupaten Indramayu. Para Bunda Literasi tersebut telah disiapkan program kerja dan kegiatan untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal membaca.

Selain itu juga telah diluncurkan website Bunda Literasi yang dapat diakses oleh masyarakat terkait dengan program, kegiatan dan profil bunda literasi dari 31 kecamatan tersebut.

Bunda Literasi

Bupati Indramayu yakni Supendi berkomitmen dan serius dalam kebijakan, program dan kegiatan. Mengupayakan meningkatkan minat budaya membaca dan perkembangan perpustakaan di Kabupaten Indramayu.

“Kebijakan ini mengandung makna sejak 17 tahun yang lalu kami menyadari bahwa perlunya dalam hal menumbuhkan kegemaran membaca masyarakat dengan menyediakan sarana perpustakaan di Kecamatan dan desa-desa-de.”tuturnya.

Kami memberikan bantuan buku dan perlengkapan perpustakaan kepada 150 perpustakaan, seperti rak buku, meja baca, kursi baca hingga komputer. Bantuan juga diberikan kepada 50 rumah ibadah. 31 perpustakaan UPTD pendidikan, 31 perpustakaan kecamatan dan 49 perpustakaan puskesmas.

Kualitas perpustakaan pun kami tingkatkan dengan mengedepankan layanan berbagai inklusi sosial. Dalam hal ini perpustakaan menjadi ruang tunggu terbuka untuk masyarakat agar memperoleh solusi sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan.

Supendi berharap masyarakat memanfaatkan perpustakaan yang telah disediakan di sudut-sudut kecamatan. Petugas juga dapat menyodorkan buku untuk dibaca oleh masyarakat.

Bunda Literasi Indramayu

penyematan-selempang-bunda-literasi-kecamatan-sekabupaten-indramayu

Di universitas dalam acara pengenalan kampus dan orientasi mahasiswa yang dilakukan pada saat ini hanyalah pengenalan pada bangunan dan juga unit kegiatan mahasiswa lainnya.

Dengan adanya internet ini membawa dampak seperti yang telah kita rasakan yakni tersedianya berbagai informasi yang tersebar luas meliputi berbagai disiplin ilmu.

Pihak perpustakaan berharap kepada universitas dalam acara pengenalan kampus ataupun orientasi mahasiswa bari diberikan kesempatan mengadakan literasi informasi dalam acara pengenalan perpustakaan.

Apapun itu bentuk dari perpustakaan yang ada di universitas, baik itu perpustakaan pusat ataupun fakultas setidaknya diberikan materi literasi informasi kepada pemustaka khususnya kepada mahasiswa baru.

Literasi informasi juga disebut dengan melek informasi, yakni kesadaran akan keperluan informasi seseorang, pengaksesan secara efektif efisien, mengidentifikasi, mengevaluasi dan menggabungkan sebuah informasi legal ke dalam pengenalan dan mengkomunikasikan informasi itu (Lasa Hs 2009:190).

Hal ini tujuannya adalah agar koleksi bahan perpustakaan, fasilitas dan jasa layanan yang ada di perpustakaan dapat di manfaatkan secara maksimal oleh mahasiswa.

Metode yang dapat digunakan yakni obervasi dan studi literatur. Melalui dengan literasi ini informasi yang sebuah informasi yang didapatkan diharapkan pemustaka dapat mengetahui informasi bagaimana cara mencari literatur yang cepat, efektif serta juga dapat mengetahui tentang perpustakaan lebih efesien.

Kesimpulannya bahwa perpustakaan butuh melakukan literasi informasi secara rutin hal ini bertujuan agar informasi koleksi perpustakaan dapat dimanfaatkan secara optimal sehingga kredibilitas perpustakaan dan pustakawan dapat meningkat dimata pemustaka.

Itulah informasi dari Bunda Literasi Indramayu yang telah kita bahas bersama-sama semoga dengan adnaya artikel ini jug dapat menambah ilmu dan pengetahuan kita bersama.