Atalia-Praratya-resmi-jadi-bunda-literasi-jawa-barat

Atalia Praratya Resmi Jadi Bunda Literasi Jawa Barat

Post in berita bunda literasi

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat resmi mengukuhkan Atalia Praratya sebagai Bunda Literasi Jawa Barat.

Atalia Praratya dikukuhkan langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan yakni Widiyanto, bertempat di Graha Pustaloka Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat.

Pengukuhan dari Bunda Literasi ini adalah rangkaian dari hari kunjung perpustakaan di bulan gemar membaca nasional.

Pada hari itu juga Atalia mengukuhkan 24 Bunda Literasi Kabupaten atau Kota Jawa Barat yakni Kabupaten Indramayu, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Garut, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan.

Kabupaten Bandung, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Banjar, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Cirebon, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kota Bandung, Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta, Kota Depok, Kota Bogor dan Kota Sukabumi.

Atalia menyampaikan pihaknya akan berkonsentrasi pada program pengembangan dan budaya baca. Salah satunya yakni melalui pengembangan perpustakaan sebagai sarana belajar yang telah memiliki fungsi edukatif, penelitian, informatif, rekreatif dan riset.

Ia menyampaikan salah satu program yang telah berjalan adalah pojok baca yang telah diterapkan di masyarakat. Baik itu yang ditempatkan dirumah ataupun di posyandu.

  • Tradisi baca tulis

Sekretaris Daerah Jawa Barat yakni Iwa Karniwa yang juga hadir dalam acara tersebut menuturkan minat membaca masyarakat Indonesia menurut survei most littered nation in the world pada tahun 2016 lalu menyampaikan Indonesia pada posisi 60dari 61 negara yang disurvei.

Minat baca orang Indonesia hanya 0,01% pertahunnya atau jika kita bandingkan adalah satu berbanding sepuluh ribu orang. Hal ini menunjukkan bahwasanya Indonesia buruk dalam hal membaca dan Indonesia harus bekerja keras untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas dan sejahtera.

Tantangan terbesar bagi Iwa yakni membangun budaya gemar membaca masyarakat (Literasi) pada saat ini adalah meninggalkan tradisi lisan untuk memasuki tradisi baca tulis.

Membiasakan dan membudayakan dalam hal gemar membaca dan menulis bukan suatu hal yang mudah “kata Iwa”. Padahal katanya pada saat ini era teknologi, informasi dan komunikasi yang menciptakan informasi luas terhadap tumbuh kembangnya media baca tulis.

“Terlebih lagi dengan pesatnya perkembangan informasi pada saat ini yang telah memungkinkan seseorang dapat dengan mudah memperoleh berbagai informasi dengan instan,” lanjutnya.

Oleh hal itu, Iwa mengatakan membutuhkan adanya strategi serta terobosan-terobosan kegiatan yang tepat, dengan program yang kontinyu serta berkesinambungan dimulai dari lingkungan keluarga setahukan kemudian di masyarakat dan kemudian masyarakat luas secara terintegrasi.

  • Budaya Literasi

Berbicara mengenai dengan budaya literasi yakni sebuah aktivitas yang telah terbiasa dilakukan pada saat-saat tertentu dan hal ini sudah dilakukan secara turun temurun.

Perlu juga diketahuinya bahwasanya Indonesia adalah minat membaca terendah dari 61 negara yang di survei oleh world pada tahun 2016 lalu.

Maka dengan adanya literasi ini diharapkan generasi Indonesia memiliki daya tarik akan hal membaca sehingga menjadi budaya literasi.

Budaya literasi ini sangatlah penelitian pasalnya Indonesia mendapat rating yang sangat mengkhawatirkan akan hal membaca.

Sebenarnya budaya literasi ini telah ada sejak dulu sebelum kita, karena membaca dan menulis adalah tanda sebuah kemudian peradaban dunia.

Maka program literasi ini juga diharapkan diterapkan disekolah pasalnya tugas guru selain untuk mendidik siswa. Sekolah juga menggiatkan gerakan literasi membaca dan menulis.

Itulah informasi Bunda Literasi Jawa Barat, baca Juga Program dan kegiatan kegiatan Bunda Literasi Kabupaten Indramayu literasi tradisi baca tulis, dan budaya literasi yang telah kita bahas bersama-sama. Terima kasih sudah berkunjung di wesbite ini semoga dapat bersama-sama menambah wawasan kita.